Mie Instan Sahabat Berbahaya
Mie instan, siapa yang tak mengenalnya. Mie instan adalah mie yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, serta bias dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambah air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada dalam paketnya. Makanan ini sudah mendarah daging bagi masyarakat indonesia. Mengapa tidak, makanan yang praktis untuk dimasak dan dikonsumsi ini, mempunyai harga yang tergolong murah sehingga banyak masyarakat yang lebih memilih mie instan. Apalagi rasanya yang enak dan gurih yang dapat ditambahkan dengan irisan cabe atau pun telur serta bahan lainnya, yang membuat semakin banyak masyarakat mengkonsumsinya, terutama para remaja. Kebanyakan remaja sangat menguasai berbagai macam makanan instan tak terkecuali mie instan.
Para remaja berpikiran makanan ini sangat membantu dalam situasi dan kondisi apapun. Bagaimana tidak, mereka bisa dengan cepat mendapatkan sebuah makanan yang mengenyangkan dengan harga yang murah disela aktivitas yang padat, apalagi bagi para remaja yang tidak tinggal bersama orang tua alias anakkos. Hidup jauh dari orang tua memang terasa cukup menyedihkan. Biasanya kalau mau makan tinggal minta pada ibu dirumah. Nasi dan lauknya selalu siap sedia. Perut lapar tinggal makan. Semuanya terasa enak dan sangat senang hidup bersama orang tua terutama bersama ibu.
Setelah hidup jauh dari ibu barulah terasa betapa bahagianya kalau bisa tinggal bersama ibu. Hal inilah yang membuat para remaja yang khususnya anak kost harus lebih mandiri dan menghilangkan kebiasaan malas masak, maunya yang instan-instan saja. Serta suka makan makanan cepat saji dan suka makan di luar di pinggir jalan. Banyak sekali para anak kost yang tidak mementingkan kesehatannya. Kendala sebagian besar anak kost selain karena malas masak juga karena alat untuk masak tak ada. Biasanya di kostnya tidak ada dapur. Kalaupun ada itu dapur pemilik kost. Mungkin segan untuk memanfaatkannya karena belum ada kesepakatan bersama. Akhirnya mau tak mau harus memilih makan di luar. (Pitopang, 2012)
Masak bagi anak kost memang sebuah hal yang membosankan. Anak kost lebih suka beli yang cepat saji karena juga disebabkan berbagai alasan. Selain itu kalau masak juga terasa agak merepotkan. Terpaksa harus ke pasar dulu beli bahan yang akan dimasak. Kalau remaja perempuan tidak terlalu masalah. Akan tetapi kalau remaja laki - laki , inilah yang menjadi masalah. Apalagi ke pasar beli ikan, ayam, sayur, dan bahan lainnya untuk dimasak. Selain itu menurut para remaja mengkonsumsi mie instan adalah kreatif. Antara kreatif atau mencoba memaknai hidup secara “prihatin”. Antara sadar diri untuk menghemat uang bulanan yang masih ditanggung orang tua atau terpaksa berpuasa jelang “tanggal tua”, menjadi pendorong utama para anak kos sering mendadak pelit pada diri sendiri. Bahkan untuk sekedar mengeluarkan satu lembar uang ribuan dari dompet, anak kos kadang berhitung berulang kali lebih dulu.
Beberapa hal diatas adalah berbagai alasan para remaja memilih untuk mengkonsumsi makanan yang sangat menarik perhatian banyak orang ini. Namun dibalik pikiran para remaja tersebut, mie instan jika dikonsumsi secara berlebihan akan berdampak negative bagi kesehatan mereka. Mie instan tidak bias menggantikan makanan pokok seperti nasi yang lengkap dengan laukpauknya. Mie instan juga tidak memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Memang benar di dalam mie instan tersebut ada kandungan karbohidrat dalam jumlah cukup besar tetapi kandungan vitamin, mineral serta protein yang dibutuhkan oleh tubuh sangatlah sedikit.
Orang yang kebanyakan makan mie instan tanpa diimbangi dengan makanan yang berserat berpotensi mengalami gangguan kesehatan. Karena pada mie instan mengandung bahan-bahan lain sebagai bumbunya yang harus diwaspadai efeknya pada kesehatan kita. Beberapa efek tersebut yaitu, adanya gangguan metabolism tubuh, hal ini disebabkan akumulasi dari zat - zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan zat adiktif yang terdapat dalam mi. terlalu sering makan mie instan akan mengakibatkan kerusakan organ karena mie instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mi dari pengeringan dengan mempertahankan kelembaban. Tubuh menyerap zat tersebut dengan mudah dan terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Hal ini menyebabkan kerusakan dan kelainan organ dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh. (Tapan, 2005)
Bahaya lainnya yaitu, gangguan pada pencernaan karena konsumsi lanjutan dari mieinstan mengakibatkan kembung, sembelit atau tidak teraturnya gerakan usus. Selain itu, mie instan adalah salah satu penyebab utama obesitas, karena mie instan mengandung sejumlah besar lemak dan natrium yang menyebabkanretensi air dalam tubuh. Bahkan mie instan juga menjadi salah satu penyebab dari penyakit yang sangat menakutkan yaitu, kanker.
Pastikan jika kita punya selang waktu paling tidak 3 (hari) setelah kita mengkonsumsi mie instan jika kita akan mengkonsumsinya lagi. Hal ini harus diperhatikan karena adanya lilin yang melapisi mie instan tersebut. Lilin ini bukan saja melapisi stereofoam, tetapi juga melapisi mie instan itu sendiri. Itulah sebabnya mieinstan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Lilin inilah yang menyebabkan kanker tersebut. Itulah alasannya kita harus memperhatikan selang waktu untuk mengkonsumsinya lagi karena, tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut. (Tapan, 2005)
Dengan demikian masyarakat harus benar-benar memperhatikan hal-hal yang akan terjadi setelah mengkonsumsi mie instan. Mengkonsumsi mie instan tidak dilarang, hanya saja kita tidak harus mengkonsumsinya terlalu sering bahkan setiap hari. Terutama bagi para remaja ataupun anak kos, diharapkan tidak mengkonsumsi mie instan secara berlebihan dengan cara mengubah gaya hidup instan yang serba ingin cepat, menjadi gaya hidup sehat dengan memakan makanan yang sehat dan bergizi sehingga dapat memperbaharui budaya hidup yang tidak sehat menjadi budaya hidup sehat. Seperti halnya para anak kos yang biasanya makan diluar dan memilih mie instan agar memilih makanan lain seperti, tempe, tahu, dan berbagai makanan lainnya. Selain itu alasan para anak kos memilih untuk mengkonsumsi mie instan karena alasan untuk menghemat uang jajan agar cukup sampai akhir bulan ini juga dapat disiasati dengan memasak sendiri, bisa dimulai dengan memasak nasi sendiri. Sebenarnya yang menyebabkan sebagian besar anak kos yang uangnya menipis atau bahkan habis pada pertengahan bulan adalah kebiasaan mereka yang sedikit – sedikit memilih makan diluar.
Jadi, sebagai mahasiswa dan anak kost yang cerdas, marilah kita tinggalkan budaya mengkonsumsi mie instan yang sangat tidak baik bagi kesehatan ini. Sebaiknya sebagai seorang remaja, kita sudah harus mampu membedakan apa makanan yang berdampak baik bagi kesehatan kita dan apa yang berdampak buruk. Semoga apa yang telah dipaparkan diatas bisa membuat para remaja terutama para anak kos bisa memilih makanan yang baik untuk kesehatan mereka kedepannya.
Daftar Pustaka
MHA, Erik Tapan. 2005. Kanker, Antioksidan, Terapi Komplementer. Diakses pada 25 Oktober 2014, dari: books.google.com.
Pitopang, Akbar. 2012. Anak Kost Harus Pintar Makanan. Diakses pada 26 Oktober2014, dari: m.kompasiana.com/post/read/472345/2/anak-kost-haru-pintar-pilih-makanan.html.