Senin, 09 November 2015

Etika Penelitian Dalam Kesehatan

Etika Penelitian Dalam Kesehatan

Hasil gambar untuk penelitian

A. Prinsip Dasar Etika Penelitian
Semua riset yang melibatkan manusia sebagai subyek, harus berdasarkan empat prinsip dasar etika pennelitian (EP), yaitu :
1. Menghormati atau menghargai orang ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Peniliti harus mempertimbangkan secara mendalam terhadap kemungkinan bahaya dan penyalaahgunaan penelitian
b. Terhadap subyek penelitian yang rentan terhadap bahaya penelitian, perlu perlindungan
2. Manfaat
Keharusan secara etik untuk mengusahakan manfaat sebesar-besarnya  dan memperkecil kerugian atau resiko bagi subyek dan memperkecil kesalahan penelitian. Hal ini memerlukan desain penelotian yang tepat dan akurat, peneliti yang berkompeten, serta subyek terjaga keselamatan dan kesehatannya. Deklarasi Helsinki butir 1.4 : melarang pelaksanaan yang mendatangkan resiko. Subyek sifatnya sukarela yang harus dihormati.
3. Bahaya
Salah satu butir yang utama adalah mengurangi bahaya terhadap subyek serta melindungi subyek
4. Keadilan 
Semua subyek diperlakukan dengan baik. Ada keseimbangan manfaat dan resiko. Resiko yang dihadapi sesuai dengan pengertian sehat, yang mencakup : fisik, mental, dan sosial. Oleh karen itu, risiko yang mungkin dialami oleh subyek atau relawan meliputi : risiko fisik (biomedis), risiko psikologis (mental), dan risiko sosial. Hal ini terjadi karena akibat penelitian, pemberian obat atau intervensi selama penelitian.
a. Risiko Fisik 
Tujuan utama kode etik penelitian adalah untuk melindungu keselamatan dan keamanan subyek penelitian. Keadaan ini akan dialami subyek :

a. Efektivitas yang belum diketahui yang diuji
b. Akibat penghentian pengobatan
c. ESO yang belum diketahui
Biasanya manfaat suatu penelitian dirasakan oleh subyek dan masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan teliti dan mendalam. Ada keadaan yang disebut inducement, yaitu suatu ajakan dalam suatu penelitian dengan menjanjikan adanya keuntungan fisik, mental dan sosial.
b. Risiko Psikologis
Penelitian risiko ini adalah kuantitatif, misalnya rasa cemas dan malu. Penilaian diperoleh dari wawancara (misalnya ditanyakan masalah intim pada penderita HIVAIDS). Hal ini dapat diantisipasi dengan penjelasaninformasi sebelumnya.
c. Risiko Sosial 
Apabila data subyek tidak mendapat pengamanan dari segi kerahasiaan, subyek dapat mengalami kehilangan pekerjaan, diisolasi oleh masyarakat sekitarnya, berselisih dengan suamimertua, dituntut melanggar hukum (misalnya pada penelitian abortus), dan lain-lain. 

B. Prinsip Etik dalam Penelitian Keperawatan
1. Keselamatan. Menghormati otonomi partisipan, penjelasan kepada partisipan tentang derajat dan lama keterlibatan tanpa konsekuensi negatif dari penelitian
2. Kesehatan. Mencegah, meminimalkan kerugian dan atau meningkatkan manfaat bagi semua partisipan. 
3. Kesejahteraan. Menghormati kepribadian partisipan, keluarga dan nilai yang berati bagi partisipan. 
4. Keadilan. Memastikan bahwa keuntungan dan akibat dari penelitian terdistribusi secara seimbang

C. Kajian Etik Dilakukan Oleh Komisi Etik  
1) Yang Bersifat :
Independen
Bebas dari pengaruh politik, institusi, profesi, tujuan komersial
2) Tujuan Etika Penelitian
Menjaga privasi partisipan 
Memastikan integritas etik selama penelitian 
Melaporkan semua kemungkinan yang terjadi dalam penelitian 
Mempertahankan metodologi dan profesionalitas untuk peningkatan pelayanan keperawatan 
Pada penelitian yang melibatkan binatang harus mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan sedikit menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi binatang.
D. Pedoman Etik Penelitian KesehatanKomite Nasional Etik Penelitian Kesehatan (Rasad, 2003)
Keselamatan subyek penelitian diutamakan. Harus ada persiapan dan cara mengatasi resiko tindakan penelitian
Keikutsertaan subyek bersifat sukarela yang dinyatakan secara tertulis setelah subyek mendapatkan penjelasan
Subyek berhak mengundurkan keikutsertaan dalam penelitian
Peneliti harus sudah berpengalaman, kalau tidak harus ada supervisi
Proposal diteruskan kepada Panitia Penilai Proposal di Institusi atau RS
Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan panitia penilai

E. Aspek aspek yang tercantum dalam penjelasan untuk mendapatkan persetujuan subyek
Latar belakang penelitian
Berapa lama dan berapa banyak subyek penelitian diperlukan 
Perlakuan terhadap subyek  
Kemungkinan risiko kesehatan 
Penjelasan kompensasi bagi subyek
Penjelasan terjaminnya rahasia subyek
Pengobatan medis dan ganti rugi apabila perlu
Nama jelas dan alamat penanggung jawab medis
Partisipasi haruslah bersifat sukarela, setiap saat subyek dapat mengundurkan diri
Kesediaan dari subyek penelitian 
F. Penanda perlindungan etik dalam penelitian
Partisipasi sukarela
Informed consent
Salah satu hal yang harus diperoleh peneliti dari subyek adal IC atau persetujuan setelah penjelasan. IC merupakan salah satu bagian penting dari persyaratan dalam penelitian yang melibatkan manusia dan organ manusia, termasuk dalam penelitian biomedis dan reproduksi manusia. Untuk tujuan tersebut, peneliti harus memberikan semua keterangan tyang dimilikinya mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, manfaat yang akan diperoleh, risiko-risiko yang akan terjadi baik untuk subyek maupun masyarakat. 
IC yang dimaksud disini adalah seorang peneliti yang memberikan informasi yang ia miliki mengenai penelitian yang akan dilaksanakan, meliputi manfaat, nilai-nilai bagi masyarakat, risiko-risiko yang ada, dan adanya hukum yang mengisyaratkan adanya dua syarat penelitian medis pada manusia, yaitu : kriteria kepatutan dan kriteria persetujuan
Isi dari Informed Consent :
status partisipan 
tujuan penelitian
jenis data 
prosedur penelitian
komitmen yang akan dilakukan 
sponsor 
proses pemilihan partisipan 
resiko dari penelitian 
kemungkinan keuntungan dari penelitian
alternatif yang dapat dipilih partisipan 
kompensasi 
kerahasiaan
persetujuan jadi sukarelawan 
hak untuk menarik diri dari penelitan 
alamat yang dapat dihubungi jika ada sesuatu
Resiko yang membahayakan
Kerahasiaan 
Anonimity
Hak untuk mendapatkan pelayanan (Review oleh Komite Etik)
G. Persyaratan Penelitian Kedokteran 
Penelitian adalah usaha untuk mebuktikan suatu hipotesis dengan syarat-syarat yang ditentukan atau mencari sesuatu yang belum diketahui.
Tujuannya adalah untuk memjukan ilmu pengetahuan, khususnya dibidang kedokteran, yang meliputi terapi, diagnosis, profilaksis dan pemahaman tentang etiologi serta patogenesis suatu penyakit.
H. Kriteria Kepatutan (13 Syarat)
1. Harapan adanya pengembangan baru yang tidak dapat dengan cara lain
2. Arti penelitian sebanding dengan risiko
3. Kepentingan subyek diatas kepentingan ilmu pengtahuan 
4. Harus sesuai prinsip dengan ilmiah, atas dasar penelitian laboratorium dan hewan, serta cukup kepustakaan ilmiah.
5. Bentuk dan cara pelaksanaan harus jelas, tertulis, dan harus dinilai oleh Panitia yang independen
6. Dilaksanakan oleh peneliti berkualitas baik (kompeten) dan diawasi oleh dokter
7. Penelitian terhadap manusia berlaaku standar profesi tertinggi, bukan oleh dokter dengan kemampuan rata-rata.
8. Secara hukum peneliti bertanggungjawab secara pribadi
9. Integritas psikis dan fisik orang percobaan harus dijaga dan dilindungi
10. Rahasia orang percobaan harus dijunjung tinggi
11. Penderitaan rohani dan fisik orang percobaan harus dibatasi semaksimal mungkin
12. Harus diusahakan pencegahan kerugian, individualitas, dan kematian orang percobaan
13. Tiap penelitian harus dihentikan bila ada invaliditas atau kematian
KHUSUS PENELITIAN KLINIK, mempunyai syarat-syarat tertentu antara lain :
1. Penelitian pada pasien sebaiknya atas dasar indikasi medis
2. Buula tanpa indikasi medis, dan atas dasar persetujuan pasien, penelitian dilakukan oleh dokter yang bukan merawatnya.
3. Harus mempunyai nillai diagnostik dan nilai terapi untuk merawat pasien 
4. Penggunaan obat atau dan suatu prosedur hanya untuk keperluan informasi tidak diperkenankan
5. Tiap pasien harus yakin metode diagnostik dan terapi yang terbaik
6. Jika ada resiko tertentu, dari peneliti/yang merawat harus dilakukan konsultasi dengan TIM penasehat.
7. Bila ada pasien tidak memberikan persetujuan, tidak boleh ada dampak negatif hubungan dokter-pasien
8. Pasien koma tidak boleh menjadi orang percobaan
9. Pasien dengan fase terakhir hidup tidak boleh jadi orang percobaan 
10. Pasien yang punya penyakit tidak dapat disembuhkan sebaiknya tidak dijadikan orang percobaan.
I. Komisi etik di Indonesia
Komisi etik Litbangkes
Komisi etik di Fak Kedokteran
Komisi etik gabung dengan RS
Komisi etik bagian dari komisi medik RS
Komisi etik Lembaga Penelitian
Komisi etik ad hoc 
J. Tanggung Jawab dan Tugas Komisi Etik
1. Melakukan review protokol penelitian.
2. Membahas hasil review
3. Meneliti informed Consent 
4. Memberikan Ethical Clearance 
5. Mengevaluasi pelaksanaan penelitian yang terkait dengan etik 
6. Menghadiri Rapat Rutin 1 X/ bulan












0 komentar:

Posting Komentar